TANAH LAUT– Setelah melakukan peninjauan di Barito Kuala, rombongan Tenaga Ahli Menteri (TAM) Pertanian yang dipimpin oleh Prof. Muhammad Syakir, melanjutkan kunjungan kerja ke tiga Brigade Pangan (BP) di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan petani dalam mencapai target Indeks Pertanaman (IP) 200 serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi di lapangan.

Selama kunjungan, Prof. Syakir kembali menyoroti pentingnya pencatatan dan pelaporan yang akurat. Ia menegaskan bahwa BP yang tidak memiliki data perkembangan tanam berisiko kehilangan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) karena progres IP mereka tidak terlihat secara jelas. Rabu, 12 Februari 2025.

“Kita harus memprioritaskan Brigade Pangan yang serius dan siap panen. Mereka yang berkomitmen lebih berhak mendapatkan alsintan maupun bantuan lainnya,” ujar Prof. Syakir.
Dalam kunjungan ini, rombongan meninjau tiga BP di Tanah Laut di yang pertama adalah BP Semangat Muda Kecamatan Takisung dengan progres masih dalam tahap persiapan untuk mencapai target IP 200, selanjutnya BP Karya Bersama Milenial Kecamatan Pelaihari progres udah memasuki masa panen, tetapi hingga saat ini belum mendapatkan combine harvester dan lokasi terakhir adalah BP Muda Berbakat Kecamatan Kurau, progres BP ini memiliki dua unit TR2 dan satu unit combine harvester.

Turut mendampingi kunjungan ini, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Dr. Atekan beserta rombongannya. Dalam paparannya Bapak Atekan menegaskan bahwa pencatatan progres IP menjadi faktor kunci dalam evaluasi keberhasilan Brigade Pangan.
“Jika perkembangan IP tidak terlaporkan dengan baik, maka peningkatan produksi tidak akan terlihat. Ini dapat berisiko terhadap pengurangan atau bahkan penarikan alsintan yang sudah diberikan. Oleh karena itu, Brigade Pangan harus aktif dalam pencatatan dan pelaporan agar bisa terus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah,” jelas Dr. Atekan.

Atekan juga menambahkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada keterlibatan petani milenial dalam menerapkan teknologi pertanian modern. Dengan penerapan mekanisasi dan tata kelola yang baik, diharapkan Brigade Pangan di Tanah Laut dapat mencapai target IP 200 serta berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
“Dengan evaluasi ini, diharapkan Brigade Pangan di Tanah Laut semakin solid dalam menjalankan program pertanian serta mampu meningkatkan produktivitas pertanian di Kalimantan Selatan”, tutup Atekan. (humasbng)