Semangat Keberlanjutan Pemberdayaan Pertanian, BBPP Binuang Hadiri Knowledge Sharing Meeting Tingkat Nasional.

MAKASAR – Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Initiative (READSI) telah memasuki tahun terakhir. Program pemberdayaan pertanian dari hulu ke hilir yang dilaunching tahun 2018 telah berhasil membawa dampak positif ke rumah tangga berbasis pertanian.

Keberhasilan program tersebut disampaikan pada acara Knowledge Sharing Meeting Tingkat Nasional Program READSI Tahun 2018-2024 di Hotel Claro Makassar, Rabu s.d Jumat 18 – 29 Desember 2024.

Hadir sejumlah perwakilan lintas kementerian dan daerah termasuk BBPP Binuang, hingga penyuluh dan mitra se-Indonesia baik secara luring maupun daring.

Program READSI telah memberikan akses lebih baik terhadap produk komoditas pertanian, pasar, dan pembiayaan keuangan kepada 52.427 petani, sehingga membuka peluang untuk berkembang.

Selain itu sebanyak 46.622 petani telah mengikuti pelatihan keuangan dan mendapatkan akses ke fasilitas keuangan, 49.535 petani telah mendapatkan akses terhadap teknologi dan sarana produksi pertanian, 26.890 keluarga petani telah merasakan peningkatan gizi keluarga, serta 518 kelompok tani kini telah memiliki akses terhadap mekanisasi pertanian.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan sekaligus Direktur Program READSI Inneke Kusumawaty mendorong pemerintah daerah untuk mereplikasi dan melanjutkan program READSI.

“Mengingat program ini telah selaras dengan rencana pembangunan pemerintah ke depan” tutur Inneke.

READSI dinilai mampu membuka peluang akses ke ekosistem bisnis yang lebih luas, seperti penyediaan benih, input pertanian, teknologi, akses pasar, dan pembiayaan.

Kapuslatan juga menyampaikan bahwa “Pada akhir program ini, kami berharap tercipta kemandirian bagi penerima manfaat maupun pemerintah kabupaten sebagai pelaksana proyek. Meskipun proyek ini berakhir, kami berharap programnya dapat terus berlanjut.

Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling up Initiative (READSI) merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin melalui pemberdayaan rumah tangga petani di perdesaan dan pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan pendapatan di sektor pertanian dan non pertanian.

Tujuan Program READSI adalah rumah tangga perdesaan di wilayah perdesaan Sulawesi, Kalimantan dan NTT untuk diberdayakan baik secara individu maupun kolektif dengan keterampilan, percaya diri dan pengelolaan sumber daya untuk meningkatkan pendapatan dan mata pencaharian dan non-pertanian mereka secara berkelanjutan.

Meeting Tingkat Nasional Program READSI Tahun 2018-2024 juga digelar sesi apresiasi keberhasilan program READSI yang didokumentasikan dalam dua buku berjudul Most Significant Changes dan Jejak Kesuksesan, yang diluncurkan pada acara tersebut.

Selain itu sesi penghargaan Champion Award juga diberikan kepada pihak-pihak yang berkontribusi dalam pelaksanaan program.

Hadir pada pembukaan Knowledge Sharing Meeting Tingkat Nasional Program READSI Tahun 2018-2024 perwakilan BBPP Binuang Ha Sudoni selaku Widyaiswara sekaligus Katimker Evaluasi dan Pelaporan.

Sebagai UPT BPPSDMP Kementan dengan lingkup kerja regional Kalimantan, BBPP Binuang berkomitmen dalam peningkatan kapasitas SDM pertanian termasuk pemberdayaan rumah tangga perdesaan.

Melalui Program READSI sinergi yang solid antara pemerintah pusat dan daerah, mitra internasional, dan masyarakat telah membuktikan Program READSI dapat membawa perubahan nyata dalam meningkatkan kesejahteraan rumah tangga petani di Indonesia.

Pada akhir tahun 2024 ini meskipun telah memasuki tahun terakhir, semangat keberlanjutan program pemberdayaan pertanian ini diharapkan tetap hidup melalui replikasi dan dukungan dari berbagai stakeholders. (doni).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDIndonesian
Scroll to Top