BINUANG – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan komitmennya menjaga kedaulatan pangan nasional.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani di Indonesia,” ujar Mentan Amran.
Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi dalam kesempatannya mengatakan pembangunan pertanian wajib berkelanjutan, dengan perlakuan tanah, lahan dan sawah kita dengan sebaik-baiknya.
Menjawab tantangan tersebut Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) BPPSDMP Kementerian Pertanian melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang menyelenggarakan Bertani On Cloud (BoC) dengan tema ‘Bertani Ramah Lingkungan, Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan’.
BoC Volume 265 ini diselenggarakan secara online, melalui Zoom cloud Meeting dan YouTube Live Streaming berpusat di BBPP Binuang (27/06/2024)
BoC kali ini menghadirkan narasumber petani milenial berprestasi dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Provinsi Kalimantan Selatan bernama Yandi Aulia Rahman beliau juga sebagai Ketua Komunitas Petani Milenial Kab. HSS dan Ketua P4S Juragan Sayur dan Buah.
Yandi sapaan akrabnya mengatakan belakangan ini pupuk bersubsidi semakin langka dipasaran dan ini menjadi sebuah masalah bagi petani, karena susah mendapatkan pupuk. Sedangkan pupuk non subsidi kenaikannya hampir 100% sehingga menambah biaya yang harus dikeluarkan oleh petani.
Salah satu solusi yang disampaikan oleh Narasumber untuk mengatasi kelangkaan pupuk dan mahalnya pupuk non subsidi adalah membuat pupuk sendiri kata yandi saat webinar. “Jenis pupuk yang sangat berguna bagi tanaman khususnya untuk memenuhi kebutuhan NPK adalah pupuk asam amino” ujar Yandi.
Kepala BBPP Binuang, Wahida Annisa Yusuf dalam kesempatannya saat kegiatan BoC berlangsung berharap peserta dapat mengambil pelajaran dari materi BOC ini sebagai bekal meningkatkan income atau penghasilan mereka.
“Teman-teman peserta jangan mendengar saja tetapi aktif menanyakan sehingga selesai BOC ini bisa langsung diterapkan di wilayah masing-masing”, harap Wahida (MIK, Agus, ABS)