Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan, Kementan Evaluasi Pasca Pelatihan Brigade Pangan

Barito Kuala – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya peran generasi muda membangun pertanian Indonesia. Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia.

“Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” tegas Amran.

Mentan Amran juga menambahkan, bahwa generasi milenial berpotensi besar membawa inovasi dalam pertanian. Menurutnya, milenial produktif merupakan salah satu instrumen penggerak perekonomian Indonesia, bersama sumber daya lahan dan teknologi.

Hal serupa disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti yang menegaskan bahwa regenerasi petani sangat diperlukan untuk mempertahankan produksi pangan dan ketahanan pangan.

Berbagai upaya dilakukan untuk menjaring dan mengkader petani muda untuk konsisten di bidang pertanian, salah satunya dengan memberikan pelatihan.

Pihaknya juga telah berupaya meningkatkan kompetensi petani pengelola Brigade Pangan dalam mengoptimalkan kinerja alat dan mesin pertanian.

“Maka, Kementan melalui BPPSDMP melaksanakan rangkaian kegiatan peningkatan kapabilitas SDM Pertanian yaitu Pelatihan bagi Brigade Pangan”, jelas Santi.

Untuk mengevaluasi sejauh mana perkembangan Brigade Pangan khususnya dalam pemanfaatan Alat dan Mesin Pertanian, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan) BPPSDMP Kementerian Pertanian, Inneke Kusumawaty beserta Tim dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang melakukan Evaluasi Pasca Pelatihan, Sabtu (19/4/2025).

Giat ini diselenggarakan di dua titik, yakni di Kabupaten Barito Kuala serta Tanah Laut, pada tanggal 18 s.d 19 April 2025.

Kepala BBPP Binuang, Atekan mengungkapkan bahwa Brigade Pangan merupakan salah satu strategi nyata untuk meningkatkan indeks pertanaman dan memperkuat pemberdayaan petani.

Brigade Pangan beranggotakan maksimal 15 orang yang memiliki struktur organisasi lengkap dan bertugas untuk mengelola bantuan serta sumber daya pertanian secara efektif dan berkelanjutan.

“Brigade Pangan dibentuk agar lebih inovatif dan berorientasi pada peningkatan produksi. Masing-masing brigade diharapkan mengelola lahan minimal selama lima tahun. Ini adalah bagian dari ikhtiar kita bersama untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” pungkasnya

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEnglish
Scroll to Top