Focus Group Discusion, BBPP Binuang Kementan Lakukan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan

KAPUAS – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya meningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai kegiatan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan SDM pertanian harus siap menghadapi potensi darurat pangan. Sebab, SDM dan pertanian dinilai sebagai tulang punggung penggerak pembangunannya.

Sejalan dengan Menteri Pertanian, Plt Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, titik pengungkit program utama Kementan adalah SDM.

Dedi Nursyamsi terus mendorong peningkatan kapasitas SDM pertanian, peningkatan pendapatan petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, dan peningkatan ekspor komoditas pertanian. Ketiga tujuan ini mustahil berhasil tanpa ditopang oleh SDM yang kompeten.

“Petani menjadi aktor utama dalam peningkatan produksi padi nasional dengan cara menambah luas tanam sehingga bertambah luas panen serta meningkatnya produksi padi,” ujar Dedi.

Mendukung keberhasilan program Kementan di wilayah Program Food Estate dan Program Perluasan Areal Tanam (PAT) di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah, maka diperlukan pelatihan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan sasaran calon peserta pelatihan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Unit Pelaksana Teknis Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang melaksanakan Focus Group Discusion (FGD) dalam rangka Identifikasi Kebutuhan Pelatihan (IKP) mendukung program food estate dan perluasan areal tanam.

FGD dikuti pejabat eselon IV di Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Kordinator Balai Penyuluhan Pertanian se Kabupaten Kapuas dan perwakilan Widyaiswara dari BBPP Binuang. FGD digelar di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas. Selasa (06/08/2024).

Kepala BBPP Binuang, Wahida Anisa Yusuf, saat membuka FGD, menyampaikan, saat ini kondisi kita sedang tidak baik baik saja, diketahui bersama jika perubahan iklim mengakibatkan produksi pangan menurun,

“Kita harus mengantisipasi, jangan sampai mengalami krisis pangan, sehingga Kementan lebih fokus bagaimana meningkatkan produksi pangan”, kata Wahida.

Wahida menambahkan jika saat program unggulan Kementan adalah Perluasan Areal Tanam, harapannya melalui optimasi lahan, pompanisasi dan tumpang sisip bisa tidak hanya meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) tetapi juga dapat meningkatkan PAT.

“Saya berharap nanti kegiatan pelatihan ini tidak hanya mengambil lokasi food estate tetapi kegiatannya juga yang bisa mendukung program Kementerian Pertanian atau program perluasan areal tanam”, ungkap Wahida.

Sedangkan Ketua Kelompok Substansi Penyelenggara Pelatihan BBPP Binuang sekaligus moderator, Adi Widiyanto menyebutkan pelatihan akan dilaksanakan sebanyak enam angkatan dan untuk setiap angkatannya diikuti sebanyak 30 orang peserta yang berasal dari petani (non aparatur) di 11 Kecamatan Kabupaten Kapuas.

“Adapun tema dari pelatihan tematik ini adalah Budidaya Padi Lahan Rawa Pasang Surut untuk Mendukung PAT sebanyak 4 Angkatan dan Budidaya Cabai sebanyak 2 angkatan, yang dilaksanakan di BPP’, pungkas Adi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEnglish
Scroll to Top