BATOLA – Ancaman krisis pangan, memerlukan langkah antisipasi dari berbagai pihak. Kementerian Pertanian terus melakukan upaya sinergi dengan berbagai pihak dalam upaya antisipasi krisis pangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia.
Bahkan disetiap kunjungannya Mentan Amran selalu memastikan jika program Perluasan Areal Tanam (PAT) berjalan dengan baik dan meminta agar Dinas Pertanian Provinsi dan Kota/Kabupaten turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan pompa agar program ini dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.
“Tanpa anda sekalian, kami tidak bisa melakukan apa-apa. Kita harus kuat bersama. Kita akan mengguncang dunia dan mencapai mimpi bersama menjadi lumbung pangan dunia,” tegasnya.
Hal serupa disampaikan Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursamsi.
“Kita harus genjot produktivitas pertanian, yang terpenting adalah koordinasi yang baik dari Dinas Pertanian Provinsi, seluruh dinas pertanian kabupaten, hingga level paling bawah, termasuk BPP dan Babinsa,” paparnya.
Untuk melihat kondisi real di lapangan, maka dilaksanakann monitoring langsung ke lapang untuk pengawasan distribusi pompa dan PAT (perluasan areal tanam).
Giat dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Juli 2024 yang berlokasi di Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala(Batola) Provinsi Kalimantan Selatan.
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Wahida Annisa Yusuf turut mendampingi dan mengawal suksesnya kegiatan ini. Beliau berharap dengan adanya kunjungan ini, dapat memastikan apakah pompa terdistribusi dengan baik dan tepat sasaran.
Hadir, perwakilan Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ghozali , Penyuluh Pertanian BPP Jejangkit Kabupaten Barito Kuala, Serta Perwakilan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Komando Distrik Militer 1005/Barito Kuala. (anggi/irfan/abs)