BARITO KUALA– Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang (BBPP Binuang) kembali ditunjuk menjadi penyelenggara acara Bertani on Cloud (BoC), sebuah segmen yang secara khusus menghadirkan narasumber untuk peningkatan kapasitas petani, khususnya bagi para Brigade Pangan dan Penyuluh Pertanian. Kamis, 24 Juli 2025.

Kali ini BBPP Binuang tampil berbeda dengan mengusung konsep latar belakang outdoor di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi Banjarmasin, Kementerian Transmigrasi untuk acara yang ditayangkan langsung secara nasional melalui Zoom Meeting dan siaran langsung YouTube.
Dengan demikian, partisipan dapat menonton ulang rekaman acara tersebut melalui kanal YouTube Multimedia BBPP Binuang pada tautan https://www.youtube.com/@MultimediaBBPPBinuang.
Acara Bertani on Cloud Volume 314 mengusung tema, “Efisiensi Biaya Usaha Tani & Peningkatan Indeks Pertanaman Mendukung Swasembada Pangan” ini dibuka langsung oleh Dr. Idha Widi Arsanti, SP., MP, selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Dalam sambutannya, Kabadan SDM mengingatkan Brigade Pangan agar memberi upaya terbaik dalam mengelola 200 hektar lahan menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan).
“Selain itu beliau juga mengajak insan tani agar tidak lelah mewujudkan upaya bersama program swasembada pangan demi tercapainya ketahanan pangan nasional,” ujar santi.
Program BoC yang diselenggarakan BBPP Binuang dikemas secara santai namun serius dengan menghadirkan keseruan melalui adanya kuis berhadiah yang bisa diikuti oleh peserta.
“Antusiasme partisipan terlihat dari banyaknya peserta yang mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan kuis tersebut”, Selama sesi materi, ungkap moderator dari Widyaiswara BBPP Binuang, Budiono.
Memandu acara dengan mengulik lebih jauh topik efisiensi biaya usaha tani dan peningkatan indeks pertanaman bersama dua narasumber.
Erliana menjadi narasumber sebagai perwakilan Brigade Pangan Tunas Sukses Baimbai menekankan pentingnya optimisme dalam melakukan usaha tani serta jangan takut gagal dalam setiap proses dan tantangan yang dihadapi.
Rasa takut untuk melakukan inovasi hal baru justru akan menghambat kemajuan dan keberhasilan demi regenerasi petani di masa depan.
“Keaktifan Erliana pada berbagai upaya praktik baik pertanian mengantarkannya menjadi Young Ambassador Agriculture tahun 2025”, ungkap Erliana.
selama paparan materi secara lugas menjelaskan urgensi swasembada pangan sebagai kemampuan suatu daerah memenuhi kebutuhan pangan sendiri.
Adam Eko Rasyatria Manager Brigade Pangan Kunyit Tani Makmur menyampaikan bahwa sebelum adanya Brigade Pangan, petani di daerahnya menghadapi berbagai tantangan pertanian tradisional berupa produktivitas yang rendah, ketidakstabilan harga jual hasil panen, dan praktik pertanian yang merusak lingkungan.
Selain itu, Adam yang juga menjadi Young Ambassador Agriculture tahun 2023 menegaskan harus ada inovasi dan pembaruan sesuai perkembangan zaman dan melakukan kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan. Hal ini menjadi upaya nyata mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Pada akhirnya penutup disampaikan oleh Prof. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr dengan menyampaikan apresiasi pada kedua narasumber dan menegaskan kembali ,bahwa peningkatan Indeks Pertanaman, Peningkatan Produktivitas dan pertanian modern dengan penggunaan alsintan dan produk biosains