BANJARBARU – Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot program pompanisasi di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya di Provinsi Kalimantan Selatan.
Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi dampak kekeringan panjang, terhadap lahan pangan, memperluas areal tanam, dan meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan, menyampaikan bahwa pompanisasi harus dilakukan secara masif.
“Saya selalu sampaikan bahwa sekarang kita perlu pompanisasi untuk memenuhi air dari sungai ke sawah. Mengapa? mustahil kita lolos dari krisis pangan kalau solusi cepat ini tidak kita lakukan,” sebut Menteri Amran.
Amran menambahkan, jangan sampai antisipasi kekeringan terlambat dan berakibat Indonesia mengalami konflik sosial karena tidak mampu menyediakan pangan rakyat secara cukup.
“Ingat saat ini ada 50 negara yang mengalami kelaparan. Jangan sampai kita mengalami hal yang sama,” ujar Menteri Amran.
Hal senada disampaikan Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
Dedi mengatakan, seluruh pemangku kepentingan harus bahu membahu meningkatkan produksi padi, di antaranya dengan memaksimalkan dan mengakselerasi pompanisasi.
Disebutkan pompanisasi dapat menjadi solusi cepat untuk meningkatkan produksi padi, terlebih ketika menghadapi musim kemarau.
“Masalahnya tadah hujan jika kemarau airnya tidak ada. Karenanya kita genjot pompanisasi untuk meningkatkan produksi,” ujar Dedi.
Untuk itu, BPPSDMP Kementan turut mengawal dan mengakselerasi kegiatan Upaya Khusus penambahan areal tanam (PAT) melalui bantuan pompanisasi, seperti yang baru-baru ini dilakukan di provinsi Kalimantan Selatan.
Pada rakor pemanfaatan pompanisasi dan progres PAT dalam konteks antisipasi darurat pangan yang digelar di SMK PP Banjarbaru Kalimantan Selatan. (03/07/2024)
Rakor membahas pemanfaatan pompanisasi dan progress Perluasan Areal Tanam (PAT) dalam rangka antisipasi darurat pangan di Kalimantan Selatan. Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Abdul Haris, menekankan efektivitas dan strategi pompanisasi serta upaya-upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian guna memastikan ketersediaan pangan yang memadai bagi masyarakat.
“Koordinasi ini menjadi bagian penting dari upaya bersama untuk menghadapi tantangan dalam sektor pertanian dan menjaga ketahanan pangan di Kalimantan Selatan serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan” ujar Abdul Haris.
Hadir menjadi narasumber pada Rakor kali ini Brigjen Ari Aryanto, Komandan Korem 101 Antasari, Bustanul Arifin Caya, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusluhtan) dan Imam Subarkah mewakili Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Panghan Provinsi Kalimantan Selatan.