Sukseskan Program PAT dan Peningkatan Produktivitas, Kementan Beraksi Langsung Dengan Pemkab Tapin

TAPIN – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen meningkatkan produksi untuk mencegah krisis pangan melalui berbagai langkah strategis, antara lain percepatan budidaya tanam, perluasan areal tanam, dan penguatan cadangan pangan. Selain itu, pengembangan bahan-bahan lokal semakin memperkuat diversifikasi pangan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas pertanian, salah satunya dengan memperkuat Perluasan Areal Tanam (PAT).

Sejalan dengan arahan Mentan, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan bahwa petani dan penyuluh pertanian adalah aktor utama dalam peningkatan produksi padi nasional dengan cara Perluasan Areal Tanam (PAT) sehingga luasan panen bertambah serta meningkatkan produksi padi.

Dedi berharap agar seluruh insan pertanian untuk meningkatkan produksi dan luas tanam, khususnya di lahan rawa dan tadah hujan, yang sebelumnya Indeks Pertanaman (IP) 100 menjadi IP 200, termasuk perkebunan dengan Tumpang Sari Padi Gogo (Sawit TBM, atau Tanaman Lain).

“Tahun ini Kementan memiliki program PAT, Optimasi Lahan (Oplah), Pompanisasi, dan Tumpang Sisip. Target Provinsi Kalimantan Selatan dalam Optimasi Lahan adalah 40.000 hektar,” sebut Dedi.

Mewujudkan hal tersebut Kementan melaksanakan kordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tapin di Dinas Pertanian Kabupaten Tapin. Kamis (17/07/2024).

Turut hadir pada kegiatan ini Perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Selatan, Perwakilan dari Komando Distrik Militer (Kodim) 1010 Kabupaten Tapin, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) lingkup Dinas Pertanian Kabupaten Tapin.

Pj Bupati Tapin, Muhammad Syarifuddin pada kesempatan kordinasi mengungkapkan pertanian di Tapin termasuk dalam kategori produktif, dengan hasil yang melimpah untuk dikembangkan.

“Kami memiliki bendungan yang dapat memenuhi kebutuhan petani, irigasi dan perikanan jika dapat disuplai untuk pertanian maka akan meningkatkan produksi,” paparnya.

Syarifuddin menambahkan, potensi yang ada di Tapin sudah sangat baik, tinggal bagaimana pengaturannya. Lahan tadah hujan jika aliran airnya lancer maka bisa terpenuhi.

“Dulu, banyak lahan pertanian diataranya tanaman pangan dan hortikultura yang dapat menyuplai ke Banjarmasin dan Kalimantan Tengah, tinggal bagaimana langkah kita agar bisa dikembangkan kembali ke depannya” tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin, Mohammad Triasmoro menambahkan, pihaknya sudah mempersiapkan solusi untuk peningkatan produktivitas pertanian di wilayahnya.

“Jika bendungan Tapin dapat digunakan, maka kami memiliki potensi untuk mengairi sawah yang sebelumnya hanya memiliki IP 100 menjadi IP 200 bahkan IP 300,” Paparnya.

Senada dengan Plt. Kepala BPPSDMP, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Wahida Annisa Yusuf berharap semua pihak terkait untuk turut serta mendukung program PAT, baik itu Babinsa penyuluh, dan petani. (Irfa, Reza, ABS)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDIndonesian
Scroll to Top